Sayuran Organik Kaya Manfaat
Sir Albert Howard adalah bapak pertanian organik, seorang ahli botani dan peneliti pertanian dari Inggris. Dia melakukan penelitian di India dengan mengamati praktek pertanian tradisional yang mempertahanan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman tanpa input kimia. Kemudian pada tahun 1940, karyanya yang berjudul “An Agricultural Testament” menjadi acuan dari gerakan organik tentang kesuburan tanah alami, pengomposan dan penolakan terhadap pupuk dan pestisida sintetis. Pertanian organik kaya manfaat pada manusia dan lingkungan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa ciri tanaman organik adalah jumlah bahan kering yang lebih tinggi, beberapa mineral (Fe, Mg), dan mikronutrien antioksidan (fenol, resveratrol). Produk organik memiliki nilai gizi yang tinggi dan minim residu kimia buatan, juga diperkaya dalam kandungan antioksidan fitokimia, dan memiliki lebih sedikit akumulasi nitrat dan fitokimia beracun tingkat residu. 1Hal ini memberikan manfaat kesehatan bagi manusia untuk mengurangi resiko penyakit kronis karena kandungan fitokimia.2 Pertanian organik menyimpan GRK (Gas Rumah Kaca) dalam tanah lebih banyak daripada pertanian konvensional. Hal ini merupakan mitigasi pemanasan global, yang dapat mengurangi jumlah GRK di atmosfer.
![]() |
Vannesa Reksodipoetra. Source foto IG @echarekso |
Yayasan Usaha Mulia (YUM) memulai pertanian organik pada tahun 2009 di Cipanas, Jawa Barat. Praktek pertanian organik ini bermula untuk memberikan contoh pertanian berkelanjutan kepada petani di sekitar area YUM. Kemudian dilakukan proyek sosial untuk melatih petani, alhasil dalam pelatihan tersebut mendapatkan banyak produk pertanian dan mulailah menjual produk sayur organik tersebut. Vanessa Resksodipoetra, selaku Direktur YUM melakukan langkah kreatif dalam menjawab tantangan penjualan sayuran organik terkait harga dan market. Perlahan, konsumen bervariasi mulai dari individu hingga supply ke banyak restoran. Di era digital ini, konsumen dapat membeli sayuran organik YUM melalui YUM Organic Farm.
Dengan menerapkan pertanian organik, YUM menanam sayuran sesuai dengan musim dan siklusnya. Setiap tiga bulan menanam sayur berbeda, terkadang dalam tiga bulan jagung, kemudian berganti pakchoy, dan sayuran lainnya yang bagus saat ditanam hanya pada musim hujan atau kemarau saja. YUM sudah memperoleh sertifikat organik pada tahun 2022. Meski lahan tidak sampai satu hektar, namun tetap bisa produktif. Strateginya memilih menanam sayuran yang jarang di produksi di tempat lain daripada mengejar kuantitas. Seperti sayuran kale, beetroot, aneka ragam sayuran Jepang seperti mizuna dan 50an jenis lainnya.
Langkah Vanessa Resksodipoetra bersama YUM patut diacungin jempol, karena tidak hanya melakukan kebaikan buat bumi dan manusia. Namun YUM dikelola secara transparan, publik pun dapat mengakses laporan tahunan YUM lengkap dengan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggung jawaban organisasi.
1 Shirin Parizad 2021. The effect of organic farming on water reusability, sustainable ecosystem, and food toxicity. https://doi.org/10.1007/s11356-021-15258-7
2 Saima Siddique, 2014. Organic Farming: The Return to Nature. DOI 10.1007/978-1-4614-8824-8_10
Komentar
Posting Komentar