Peduli Lingkungan Dengan Kreasi Tepung Lokal
Pemanasan global ditandai dengan meningkatnya suhu bumi yang berdampak pada perubahan iklim; kekeringan, gelombang panas dan curah hujan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi suhu bumi dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam konteks usaha makanan, pengurangan jejak karbon dilakukan dengan menggunakan bahan pangan lokal, musiman dan komoditas yang dihasilkan dari pertanian berkelanjutan.
Makanan berbahan tepung terigu tidak asing bagi masyarakat Indonesia, yang mengenal roti, mie dan aneka panganan berbasis tepung terigu. Masyarakat pun mulai bergeser dengan mengganti makan nasi dengan mie. Alhasil, permintaan gandum pun meningkat sehingga mejadi komponen pangan terbesar kedua setelah beras. Sayangnya, tepung terigu yang terbuat dari gandum tersebut tidak ditanam di Indonesia maka pemerintah melakukan impor gandum. Pemerintah pun mulai menyuarakan pengurangan ketergantungan pada impor gandum. Hal ini disambut baik oleh petani dan pelaku usaha dengan pengolahan komoditas pertanian menjadi tepung seperti mocaf (modified cassava), sorghum, garut, ubi, dan pisang. Deretan tepung ini menambah keberadaan tepung lokal yang sudah lebih dulu ada yaitu beras, tapioca dan sagu. Penggunaan tepung lokal ini mengurangi emisi karbon dari jejak karbon yang dihasilkan dari produk impor. Mendukung produksi tepung lokal agar tetap berkelanjutan dalam usahanya diperlukan kolaborasi produsen dan konsumen. Entrepeneur pun berperan dengan mengolah aneka roti, cake dan kue berbahan dasar tepung lokal atau tepung bebas gluten. Hal ini diperlukan kapabilitas inovasi untuk menemukan formula agar produk yang dihasilkan tidak berbeda jauh dengan produk dari bahan baku tepung terigu baik dari segi tekstur, rasa dan bentuk. Buat konsumen yang tidak dapat makan berbahan dasar tepung terigu, menemukan roti bebas gluten membuat kebahagiaan tersendiri.
![]() |
Ade Sri Ishak. Foto IG @irseda |
Ade Sri Ishak, wirausaha perempuan pemilik brand Goodiebake yang mendirikan usahanya sejak tahun 2014. Visinya adalah menjadi produsen kue spesialis tepung singkong tanpa tepung terigu, dengan spesifikasi produknya ringan cerna, indeks glikemik rendah, tinggi serat dan tetap enak tanpa 5P (Pemanis, Pengembang, Pelembut, Pengawet dan Penambah rasa atau MSG). Goodiebake bekerjasama dengan produsen tepung singkong yang melakukan pemberdayaan petani lokal. Misi Goodiebake mengurangi jejak karbon dengan membuat makanan dari olahan tepung singkong bebas gluten yang sehat bagi konsumen, membuka lapangan kerja buat perempuan dan petani dapat berdaya. Setelah melakukan percobaan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, maka Ade menjual cakes, cookies, creapuffs, bread & donuts, dan savoury snacks yang sangat diminati oleh konsumen yang mencari cemilan sehat tanpa rasa bersalah. Goodiebake juga menyediakan premix flours merupakan tepung gluten free bagi yang ingin baking sendiri. Goodiebake mengambil ceruk makanan sehat, dengan target pasarnya adalah mereka yang ingin makan enak, sehat dan aman bagi gluten intolerant. Produk Goodiebake dapat dijumpai di marketplace, penjualan makanan ojek online, bazaar, pesanan melalui media sosial dan outletnya yang berada di Jakarta Timur.
Komitmen Ade dalam kesehatan dan lingkungan tidak hanya dari bahan baku, namun juga pada planet dengan melakukan pemilahan sampah yang dikirim ke bank sampah. Juga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai, menggantinya dengan paper bag atau kantung ketela. Sayangnya, kemasan ini memiliki kelemahan saat hujan atau saat membawa produk frozen sehingga membuat kertas hancur. Harapannya ketersediaan kemasan ramah lingkungan dapat mudah di akses dengan harga terjangkau oleh pelaku usaha, sehingga konsumen pun menyadari dengan membeli produk sehat dan ramah lingkungan berkontribusi pada kesehatan dan bumi.
Komentar
Posting Komentar