Bahan Baku Lokal Mengurangi Jejak Karbon


Dampak perubahan iklim dirasakan oleh nelayan, ketidakpastian cuaca serta gelombang laut yang tinggi mengakibatkan resiko tinggi saat melaut. Peningkatan suhu air berdampak pada ikan yang mencari perairan suhu dingin. Akibatnya nelayan harus melaut ke tempat yang jauh dan membutuhkan bahan bakar lebih banyak. Kondisi ini mengakibatkan menurunnya jumlah tangkapan ikan dan pendapatan nelayan.

 

Siti Rochanah adalah wirausaha perempuan pemilik brand Iwak Nyuzzz menerima hasil tangkapan ikan langsung dari nelayan, yang sudah memulai usaha sejak tahun 2013. Rumah usahanya dekat dengan kampung nelayan, bila dihitung jarak tak lebih dari satu km. Artinya jarak tempuh pasokan bahan baku mengurangi jejak karbon dengan memanfaatkan bahan baku lokal untuk produksi olahan ikan. Bahan baku ikan dan udang langsung diterima dalam keadaan bersih oleh nelayan. Berapapun hasil tangkapan nelayan diterima untuk kemudian diproses menjadi aneka produk ikan. Produk “Iwak Nyuzz” berupa bandeng presto, udang krispi dan ikan krispi. Produk Iwak Nyuzz sudah menjangkau luas di wilayah Indonesia dengan metode penjualan melalui marketplace, bazar, dan pembelian langsung ke outletnya yang berada di daerah Stasiun Tawang, Semarang. Bersama empat orang karyawan mengolah bahan baku ini menjadi 100 pack setiap hari yang dikemas dengan menggunakan paper foil

 

Siti Rochanah. Source foto IG @iwannyuzz

        UMKM dapat melakukan langkah nyata sebagai kepedulian terhadap lingkungan dan sosial, karena bisnis tak semata mencari untung. Siti Rochanah salah satunya, dengan mempekerjakan karyawan yang dekat dengan area rumah untuk membantu ekonomi mereka. Juga, mengurangi penggunaan air dan limbah minyak goreng yang ditampung oleh pihak ketiga untuk bahan baku pembuatan lilin.

Komentar

Postingan Populer