Oleh-Oleh Palmatak, Anambas


    Dua jam empat puluh menit adalah waktu tempuh dari Jakarta menuju Palmatak, Anambas, Kepulauan Riau. Dari Palmatak menuju Ibu Kota Kabupaten Anambas, Tarempa naik speed boat 15 menit dan pompong sekitar 45 menit. Pulau-pulau yang masuk dalam wilayah Anambas, sungguh cantik. Pantai dengan pasir putih, air jernih, dan ikan yang datang menyapa.

    Kekayaan laut Anambas, mendorong penduduk untuk dapat mengolah makanan yang terbuat dari bahan dasar ikan. Salah satunya adalah ikan tongkol yang disebut ikan “simbok” diolah menjadi berbagai macam makanan. Ada puluhan jenis makanan dari ikan simbok, misalnya roti goreng seperti panada khas Manado berisi simbok pedas, bacang ikan simbok, lemper dengan isian ikan simbok. Olahan ikan yang lain berupa krupuk, krupuk atom ikan simbok dan abon. Berbagai masakan ikan simbok yang digemari adalah ikan simbok asap yang dapat diolah menjadi “lade gorom” ditambah pedasnya cabe seperti cakalang rica Manado.

    Ibu-Ibu di Palmatak sangat pintar memasak dan mengolah ikan menjadi berbagai macam makanan lezat. Ibu-Ibu yang tergabung dalam PKK, berkisar 20 ibu dari 4 desa lain, yakni Matak Kecil, Payamaram, Payalaman dan Batu Ampar membuat usaha makanan dan kue khas Palmatak, Anambas untuk sarapan pagi berupa kue yang menjadi menu khas sarapan Palmatak, lauk pauk, hingga memproduksi makanan untuk oleh-oleh.

Roti goreng buatan Bu Ratna
    Ibu Ratna adalah salah satu pelaku usaha makanan di Desa Payalaman,  Anambas. Awalnya tak berjualan, namun setelah ada pelatihan masak dan usaha di daerahnya pada bulan Oktober 2013, niat untuk jualan makanan begitu bulat. Dimulailah dengan usaha roti goreng yang berisi ikan simpok pedas. Beberapa kali mencoba, hingga pada akhirnya menemukan formula yang pas, roti dengan tekstur lembut dan komposisi yang pas pada ikan pedasnya. Tidak amis, sedikit pedas dan menyatu dengan rotinya. Setiap hari minimal produksi 200 biji.”Saya hanya bisa kerjakan sendiri setiap hari sampai 300 biji, jika lebih dari itu saya harus minta bala bantuan,” begitu ceritanya. Satu roti goreng dihargain Rp.1,000 untuk ukuran 20gr, sedangkan untuk ukuran besar Rp.2,000. Suami Ibu Ratna mengaku senang istrinya memiliki penghasilan sendiri. Terlebih setiap suami gajian tak lagi ditagih seperti sebelum mempunya penghasilan sendiri.

    Perubahan yang didapat di daerah ini, tidak sulit lagi mencari roti goreng di Palmatak. Ada juga abon ikan, lade gorom, otak-otak ikan, krupuk, cumi, krupuk ikan, epo-epo (sejenis pastel berisi ikan simbok) yang siap dipilih sebagai tentengan untuk oleh-oleh…


Komentar

Postingan Populer