Kain Cantik Pemikat Hati



Jika menuliskan kata kunci “batik Cina peranakan” pada laman Google, maka akan muncul nama Liem Ping Wie dari Kedugwuni, Pekalongan sebagai cikal bakal batik China peranakan. Berbekal informasi yang ada, maka pada hari Kamis 27 Juli 2013 saya bertemu dengan generasi ke empat Liem Ping Wie yaitu Liem Poo Hien.



Mendengarnya berbicara mengenai pengelolaan usaha batik, sebenarnya menggambarkan perjuangan industri batik untuk dapat bertahan di “rumah” sendiri. Ketersediaan kain mori sebagai bahan baku batik, pembatik dan pasar batik adalah rantai kehidupan usaha batik. “Saya hanya dapet pasokan kain yang terbatas, tak sampai sebulan kerja, sudah selesai. Bagaimana dengan para pekerja yang dibayar mingguan, mereka punya keluarga…”, sambil menunjukkan kain polos tersebut.

Kemudian diajaknya saya berkeliling di ruang produksi, mulai dari design, kemudian melihat beberapa ibu berkelompok mengerjakan batik tulis dengan canting ditangan kanannya, kemudian proses pewarnaan dan pengerjaan batik cap. Mereka yang bekerja disini ada yang sudah lebih dari 20 tahun, mereka sudah seperti keluarga.

Proses pengerjaan batik tulis yang lama, diimbangi dengan produksi batik cap untuk mengimbangi pemasukan usaha batik, agar para pekerja dan pembatik tetap mendapat gaji.

Saya tenggelam dalam tumpukan kain batik dan terpikat pada kain batik tulis dengan warna-warna pastel serta detail motif nan indah. Cik Hien, begitu saya memanggilnya membuka kain batik tulis pesanan yang baru jadi. Senyum saya pun mengembang sembari melepas pujian untuk kain-kain cantik tersebut. Sementara itu, beberapa Ibu yang usai kerja melewati kami di pendopo pun tersenyum bahagia karena pada hari Kamis, pekerja ditempat ini membawa pulang uang hasil jerih payah kerja mereka….

Saat saya pamit pulang, Liem Poo Hien tetap konsisten nawarin saya makanan, kali ini Ia mempromosikan pecel yang jualan di depan rumahnya. Ibu tua yang berjualan pecel ini diminta berjualan disitu, bagi-bagi berkatlah…., katanya menutup obrolan kami  di sore hari. Sembari melambaikan tangan dan senyumnya pun melebar mengantarkan kepulangan saya…. 

Komentar

Postingan Populer