Motif Ondel-Ondel Pada Kain Batik
Jumat 23 Februari 2013 saya
berjanji ke workshop Batik Seraci di Kp. Kelapa Marunda, Bekasi. Perbatasan Jakarta Utara dan Bekasi. Tak ada bayangan
di mana akan menuju, selain petunjuk arah dari Marunda Center lurus hingga
bertemu dengan tanggul ojek akan ada tulisan Batik Seraci pada papan
kecil. Setelah melewati jalan satu mobil dengan kanan dan kirinya adalah
pematang sawah, sampailah di Batik Seraci. Ernawati (24 tahun) pemilik Batik
Seraci menyambut hangat kami yang meluruhkan penat selama 2,5 jam perjalanan.
Memasuki gallery, tergantung di
dinding adalah batik dengan motif angon kerbau dan Si Pitung dengan list pigura
coklat tua polos. Tumpukan kain batik tulis, batik cap serta kombinasi tulis
dan cap ada di lemari, diatas karpet dan rak kain. Ada sekitar 30 motif batik
yang sudah diciptakan oleh Ernawati dan lima motif sudah didaftarkan ke HAKI.
Sembari duduk bersila, Ernawati
membuka satu-satu kainnya untuk memperlihatkan tiap motif. Ada motif topeng,
ondel-ondel, pengantin, demenan, penari, dengan warna-warna cerah khas warna
pesisir. Beranjak dari gallery, kemudian melihat proses produksi batik.
Perempuan membatik tulis, sedangkan pria membuat batik cap. Disisi lain, anak
Sekolah Dasar belajar membatik pada kain kecil ukuran sapu tangan.
![]() |
Ernawati dan batik motif ondel-ondel |
Usaha ini didirikan oleh Ernawati
dua tahun yang lalu, pada mulanya hanya memproduksi batik cap 20 hingga 50 kain
dan dua batik tulis. Kini, produksi batik cap mencapai 200-an dengan jumlah
tenaga kerja 15 orang. Kendala yang dihadapi adalah tenaga kerja, karena membatik
butuh keahlian khusus.
Perempuan membatik tulis dan laki-laki membuat batik cap |
Rata-rata produksi adalah untuk
pesanan, sedikit sekali untuk stock. Pemasaran produk Batik Seraci mulai dari
penjualan on line, membuka outlet di Thamrin City, Gandaria, Cibubur, pesanan
motif dari konsumen, pameran di Malaysia serta kerjasama dengan designer.
Konsumen dari luar Jakarta ataupun dari luar Pulau Jawa tetap memesan motif
khas Betawi. "Mereka mencari apa yang khas dari Jakarta, selain itu motif pertanian, kehidupan masyarakat seperti angon kerbau banyak diminati", jelas Ernawati menutup perjumpaan kami. Beberapa kain batik dan motif angon kerbau untuk hiasan dinding menemani perjalanan pulang pada sore yang cerah.
Komentar
Posting Komentar